Pada waktu itu, Sabeth Mukhsin telah mendapatkan tingkatan DAN 3 dari JKA (Japan Karate Association) yang merupakan tingkatan DAN tertinggi di Indonesia, karena pada waktu itu Anton Lesiangi (DAN I JKA) dan Baud A.D. Adikusumo (DAN I JKA), yang pada akhirnya Sabeth Mukhsin mendirikan lembaga pendidikan Karate yang disebut INKAI (Institut Karate-Do Indonesia) pada tahun 1971 yang merupakan perguruan atau lemabaga pendidikan pertama di Indonesia. Beberapa tahaun kemudian Baud A.D. Adikusumo mendirikan juga Indonesia Karate-Do atau sering kita sebut dengan perguruan INKADO dan Anton Lesiangi mendirikan LEMKARI atau Lembaga Karate-Do Indonesia.
Dari situlah berkembang berbagai macam perguruan dari aliran Karate yang lain seperti WADOKAI yang didirikan oleh C.A. Taman, KKI yang didirikan oleh Matsuzaki, GOJUKAI yang didirikan oleh Setyo Haryono, Kyokushin yang didirikan oleh Nardi T. Nirwanto, GABDIKA yang didirikan oleh Dr. Markus Basuki serta SHINDOKA yang didirikan oleh Bert Lengkong. Pada tahun 1972, ada sekitar 25 perguruan Karate setuju untuk bergabung dalam naungan FORKI yang merupakan perwakilan dari WKF (World Karate Federation) untuk Indonesia.Sejarah singkat Karate di Indonesia......
Pada tahun 1964, seorang mahasisa Indonesia yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di Jepang bernama Baud A.D. Adikusumo juga merupakan Karate-ka yang mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA kembali ke tanah air untuk memperkenalkan beladiri Karate. Pada tahun 1967, beliau berkumpul dengan dua orang mahasiswa lain asal Indonesia yakni Sabeth Mukhsin dan Anton Lesiangi untuk memperluas perkenalan tentang beladiri Karate di Indonesia. Pada tahun 1970, mereka mendirikan sebuah wadah atau naungan yang dinamakan PORKI atau Persatuan Olahraga Karate Indonesia yang kemudian berubah menjadi FORKI atau Federasi Olahraga Karate Indonesia.
Kelahiran tahun 1995, memiliki darah keturunan Betawi dan Banten, menikah dengan gadis Lampung, diberikan gelar Muda Satria.
0 Comments:
Posting Komentar